*Sukses Membawa Pemko Meraih Berbagai Prestasi Gemilang*
Di mata para Aparatur Sipil Negara (ASN), baik PNS maupun Non PNS di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh, Aminullah Usman adalah sosok kepala daerah yang tidak memberi sekat antara atasan dan bawahan. Kepedulian sang wali kota kepada bawahannya juga patut menjadi contoh.
“Ini adalah kelebihan beliau. Kepala dinas sampai pegawai kontrak termasuk satpam dan petugas cleaning service dapat berinteraksi langsung menyampaikan uneg-unegnya,” begitu ungkap Asisten Administrasi Umum Setdako Banda Aceh Tarmizi Yahya, saat dimintai kesannya terhadap empat tahun kepemimpinan Amin-Zainal, Rabu 7 Juli 2021.
Kepedulian sang wali kota kepada bawahannya juga menjadi catatan khusus bagi dirinya. “Saat ada musibah yang menimpa pegawai atau keluarganya, beliau dan istri kerap hadir langsung ke kediaman yang bersangkutan. Ke rumah pegawai kontrak sekalipun. Tindakan sederhana, namun sangat berarti bagi pegawai yang tengah berduka,” ujarnya.
Menurut Tarmizi, interaksi yang cair antara wali kota maupun wakil wali kota dan jajaran pemerintahannya banyak berbuah kebijakan yang pro ASN. “Yang teranyar, beliau menganulir kebijakan pemotongan gaji bagi pegawai Non PNS yang sakit dan cuti melahirkan. Walau ada kealpaan di SKPK terkait, gerak cepat Pak Wali dalam mengambil sikap, menenangkan pegawai. Ini patut diapresiasi.”
Pada masa pemerintahan Amin-Zainal, juga terjadi kenaikan Tunjangan Prestasi Kerja (TPK) 100 hingga 200 persen bagi PNS. “Ini dalam rangka mendorong kinerja pegawai agar lebih baik, terutama dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Bukan hanya itu, Pak Wali juga menginisiasi pemberian penghasilan tambahan berdasarkan beban kerja kepada para pegawai di dinas tertentu yang harus berkerja ekstra,” ucapnya.
Di samping itu, Aminulllah dinilainya sukses menerapkan kedisplinan ASN di lingkungan Pemko Banda Aceh. “Kiat beliau simpel tapi efektif, yakni ‘mewajibkan’ setiap acara, pertemuan, atau rapat dilaksanakan secara on time. Kalau acara jam delapan, jam delapan teng paling telat beliau sudah hadir di lokasi. Dan kebiasaan itu menular ke seluruh pegawai,” ucapnya.
Muara dari kedisiplinan tersebut pula lah yang membawa Aminullah sukses memimpin kota meraih berbagai prestasi gemilang yang menakjubkan. Dua di antaranya adalah mempertahankan opini WTP 13 kali berturut-turut dan IPM terbaik dua nasional. “Kunci sukses lainnya, Pak Wali berhasil membangun kebersamaan dan kekompakan dengan seluruh jajaran. Cara beliau: mulai dari zikir hingga olahraga bersama.”
Terkait dengan momen empat tahun pemerintahan Wali Kota Aminullah dan wakilnya Zainal Arifin, ia mengajak para pejabat untuk mencontoh gaya kepemimpinan Kepala Daerah Pembina Pelayanan Publik Terbaik Indonesia 2018 tersebut. “Khususnya bagaimana memperlakukan bawahan. Kita harus bisa merangkul, bukan asal memberi perintah. Pak Wali mengajarkan kita: kesuksesan pemimpin itu ada di tangan bawahan.”
Dirinya pun optimis, jika semua pejabat sudah mampu merangkul dan peduli akan anak buahnya, upaya mewujudkan visi “Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah” yang disusung Amin-Zainal akan lebih mudah. “Insyaallah dengan langkah bersama, kita akan bisa menyukseskan seluruh program kerja sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2017-2022, dalam setahun ke depan pada masa Pemerintahan Amin-Zainal,” ungkapnya.(H_BNA)