“Apresiasi Keberhasilan Sistem Monitoring Kerja Digital”
Kehadiran teknologi telah mengubah gaya hidup masyarakat. Banyak kemudahan dan peluang yang ditawarkan mulai dari komunikasi tak berbatas hingga kegiatan mengontrol kerja di sebuah perusahaan.
Tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih tinggi membuat kegiatan berbasis digital semakin mudah untuk dilaksanakan.
Sama halnya dilakukan Pemko Banda Aceh dalam menjalankan sistem pemerintahannya. Dipimpin oleh Wali Kota Aminullah Usman dan Wakil Wali Kota Zainal Arifin, mereka terus berikhtiar membangun kemajuan dilingkup Pemko Banda Aceh dengan menghadirkan sistem kontrol kerja yang lebih modern, Aminullah dan Zainal berhasil membawa Pemko ke Era digital.
Setidaknya, sejak dikeluarkan Perwal 40 tahun 2019, Pemko Banda Aceh telah menerapkan sistem Monitoring E-Kinerja yang merupakan aplikasi berbasis web untuk mengelola dan menilai kinerja pegawainya.
E-Kinerja merupakan aplikasi Analisis Jabatan yang mencatat semua pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai sehingga menjadi dasar pemberian tunjangan bagi pegawai sebagai Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
Tak hanya itu, Pemko telah memperlakukan Aplikasi Absensi Online dan Monitoring Disiplin PNS atau lebih dikenal E-Disiplin PNS yang merupakan sebuah instrumen bagi Pemerintah Kota Banda Aceh dalam rangka melakukan pembinaan.
Maka tidak heran jika hari ini, 9 Oktober 2020 Pemerintah Kota Sabang harus belajar banyak dari Pemko Banda Aceh. Pihaknyapun melakukan konsultasi terkait penerapan pelaksanaan E-Kinerja, E-Disiplin serta TPP yang sudah dilaksanakan di lingkungan Pemko Banda Aceh selama ini.
Pertemuan di Balai Keurukon, acara diketuai oleh Sekdako Bahagia dan para Stafnya terlihat antusias dalam menjelaskan secara detail tentang sistem Monitoring E-Kinerja, E-Disiplin dan TPP. Satu persatu Aplikasi digital dijelaskan kepada jajaran Pemerintah Kota Sabang yang hadir.
Sebelumnya, Sekertaris Daerah Kota Sabang Zakaria, mengapresiasi keberhasilan Pemko Banda Aceh dalam menerapkan sistem monitoring kerja digital bagi pegawai.
Katanya, kehadiran pihak Pemerintah Sabang merupakan saran dari beberapa daerah lain yang juga pernah belajar mengenai sistem kerja digital di Pemko Banda Aceh.
“Kami juga ingin belajar dan mendapatkan informasi karena kami tau Banda Aceh selangkah demi maju dari kota lainnya,” jelas Zakaria. Selama kurun waktu tiga jam acara konsultasi itu, berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan. (HUMASBNA)