Kegiatan tersebut berlangsung daring via aplikasi Zoom Meeting yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi dalam hal ini asesmen dilakukan oleh PPTI (Perhimpunan Profesional Teknologi Informasi) dengan tujuan melakukan asesmen tingkat kematangan Smart City di Kota Banda Aceh.
Kegiatan berlangsung, Selasa (6/10/2020) dari pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB dibuka oleh tim penilai smart city Dr. Herry AbduL Aziz yang juga merupakan staff ahli menteri bidang teknologi kementerian kominfo yang ikut didampingi oleh beberapa asesor lainnya.
Ada 19 instansi yang hadir secara daring pada kegiatan tersebut, salah satunya adalah Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Banda Aceh dalam hal ini dihadiri oleh Kabid Mutasi Promosi dan Informasi, Muliadi, SH, MH, Kabid Pengembangan Kompetensi dan Disiplin Aparatur, Azila Oktavus, SE, serta Kasubbid Penghargaan dan Fasilitasi Promosi ASN, T. Irwansyah, SE.
Ada beberapa indikator yang dibahas dalam webinar tersebut untuk menuju Smart City yakni; smart economy, smart people, Smart governance, Smart Mobility, Smart Environment, serta Smart Living.
Menjadikan Banda Aceh Smart City merupakan cita-cita Aminullah Usman, Wali Kota Banda Aceh yang kini tengah menjabat sejak 2017 lalu.
Dalam memajukan kota, ia pun banyak merancang strategi pembangunan dan manajemen kota, termasuk dengan memanfaatkan teknologi sesuai perkembangan jaman. Hal ini terbukti dengan banyaknya prestasi di bidang ICT (Information and Communication Technology). Banda Aceh pun mensejajarkan diri dengan kabupaten/ kota lainnya di Indonesia yang tergabung dalam Gerakan 100 Smart City.
Hal ini dituangkan dalam nota kesepahaman Implementasi Gerakan Menuju 100 Smart City yang ditandatangani antara Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dengan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Samuel Abrijani Pangerapan pada tanggal 15 Mei 2019 lalu, bertempat di Hotel Santika Premiere, Jakarta